Wednesday, December 16, 2015

MAKALAH

TEORI PERUBAHAN SOSIAL


 







DISUSUN OLEH
MUH. ALI
NIM. G2G115003


UNIVERSITAS HALU OLEO (UHO) KENDARI
PROGRAM MAGISTER (S2)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS
TAHUN 2015

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Hakim Atang, Beni Ahmad Saebani. 2008.  Filsafat Umum, Bandung: Pustaka Setia.
Anonim. 2015. Karl Marx, https://en.wikipedia.org/wiki/Karl_Marx. Akses, 25 Oktober 2015.
Anonim. 2015. pengertian dari-perubahan-sosial. http://nicofergiyono.blogspot.co.id/2013/11/  
pengertian-dari-perubahan-sosial.html. akses, 25 Oktober 2015.
Anonim. 2015. teori perubahan social karl marx. https://nie07independent.wordpress.com/ 
2008/11/18/teori-perubahan-sosial-karl-marx-dan-max-weber/, akses Oktober 2015.
Bryan Magee. 2008. The Story of Philosophy. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 164-171.
Daniel L. Pals. 1996. Seven Theories of Religion. Yogyakarta: Qalam. Hlm. 207-264.
P. A. van der Weij. 1991. Filsuf-filsuf Besar tentang Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama. Hlm. 111-117.


1.         Pendahuluan
Dalam perkembangan Pendidikan, Teknologi, Politik, Pertahanan Keamanan, Ekonomi, Sosial Budaya dan aspek lainnya, diperanguhi oleh teori-teori para ahli filosof disesuaikan dengan rumpunnya masing-masing. Diantara ahli filosof yang berpengaruh yakni Hegel dia adalah ahli filsafat pendidikan beraliran idealis, ajaran Hegel yang dikenal berupa Dialektika, Hegel memiliki murid bernama Ludwig Feurbach hidup pada tahun 1804-1872, Fuerbach mengubah hasil pemikiran gurunya beraliran idealis menjadi pemikiran materialisme, dan ini diterjemahkan oleh Babeuf yang percaya bahwa untuk mengubah keadaan sosial itu harus melalui sebuah revolusi dan semua kekuatan ekonomi baik politik dan ekonomi dikuasai oleh negara. Dari pemikiran para filsuf diatas,  Karl Marx mengadopsinya dan mengutamakan perubahan kedaan sosial melalui revolusi untuk menyelamatkan rakyat pekerja serta rakyat kecil lainya dari segala bentuk eksploitasi yang merantai mereka dan bertujuan untuk membangun surga di Dunia ini dimana seluruh manusia dapat hidup bahagia,makmur dan adil.
Sejak abad 18 dan memasuki abad 21 ini yang dikenal dengan era millennium, tumbuh berkembang negara dan masyarakat sosialis yang mengedepankan prinsip kerakyatan serta negara dan masyarakat kapitalisme yang umumnya cenderung kearah kemajuan Ekonomi. Fondasi teori Marxisme terangkum dalam tiga tema besar, pertama adalah filsafat materialisme, kedua ekonomi politik, ketiga konsep ketatanegaraan dan pandangan revolusi.
Pada umumnya Marxisme muncul mengambil dari tiga akar pokok, salah satu dari akar itu adalah analisis Marx tenteng politik Prancis. Akar lain dari dari Marxixme adalah apa yang disebut ekonomi Inggris, akar ketiga dari Marxisme yang menurut catatan sejarahnya merupakan titik permulaan Marxisme adalah filsafat Jerman.
2.         Karl Marx
Dari pendahuluan sebelumnya telah dijelaskan bahwa Karl Marx banyak belajar dari teori filsuf aliran idealisme yaitu Hegel dan muridnya beraliran matrealisme Ludwig Feurbach.
Nama lengkapnya adalah Karl Heinrich Marx, dia lahir di TrierPrusia5 Mei 1818,  meninggal di LondonInggris14 Maret 1883 pada umur 64 tahun, lahir dari keluarga Yahudi, menjalani pendidikan di rumah sampai umur 13 tahun, Ayahnya seorang advokat yang cukup mapan kehidupanya.Pada tahun 1835 Marx pergi ke Bonn sebagai mahasiswa dalam bidang Ilmu Hukum,kemudian ia pindah ke Berlin untuk belajar Kesastraan,sejarah dan Filsafat.selama di berlin ia berhubungan dengan Kaum Hegelian Kiri.
Pada tahun 1842, Marx Muda memperoleh gelar Doktor di Universitas Jena, kemudian ia menjadi wartawan pada majalah Rheinische Zeitung yang setahun kemudian dilarang beredar oleh pemerintah Jerman.pada tahun 1843 Marx pindah ke Paris. di Paris ia menjadi redaktur german-french yearbooks. di Paris Marx berjumpa dengan kawan seperjuanganya hingga akhir hayatnya yaitu Engels. Pada tahun 1845 Marx diusir dari Paris, ia pergi ke Brussel, kemudian ia pergi ke London. Di London Marx menghabiskan waktunya untuk belajar dan menulis tentang Filsafat, Sejarah dan Revolusi lalu ia juga aktif dengan gerakan buruh Sosialis Inggris. Marx hidup dalam keadaan yang menyedihkan ia ditolong oleh sahabatnya yaitu Engels, lalu dari Engels lah Marx belajar betapa pentingnya peranan faktor ekonomi dalam perkembangan masyarakat sehingga Marx mulai belajar teori-teori ekonomi.
Diantara teori Karl Marx yaitu teori perkembangan social, yang memiliki dua dimensi yaitu teori ilmiah dan teori politik revolusioner, yang akan dibahas pada halaman selanjutnya.
3.         Teori Perubahan Sosial
Pengertian perubahan sosial menurut Karl Marx adalah perubahan-perubahan yang terjadi karena perkembangan teknologi atau kekuatan produktif dan hubungan antara kelas-kelas sosial yang berubah. 
Teori perubahan social dan budaya Karl Marx yang merumuskan bahwa perubahan social dan budaya sebagai produk dari sebuah produksi (materialism), sedangkan Max weber menguatkan teori Karl Marx lebih pada system gagasan, system pengetahuan, system kepercayaan yang justru menjadi sebab perubahan. Jika dua pandangan itu digunakan sebagai asas dalam pengembangan program Pendidikan Nonformal, akan memberikan dampak untung dan rugi, secara literature.
Mikrososiologi mempelajari situasi sedangkan makrososiologi mempelajari struktur, Douglas (1973).
George C. Homans yang mempelajari mikrososiologi mengaitkan struktur dengan perilaku sosial elementer dalam hubungan sosial seharihari, sedangkan Gerhard Lenski lebih menekankan pada struktur masyarakat yang diarahkan oleh kecenderungan jangka panjang yang menandai sejarah. Talcott Parsons yang bekerja pada ranah makrososiologi menilai struktur, sebagai kesalingterkaitan antar manusia dalam suatu sistem sosial. Coleman melihat struktur sebagai pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia atau masyarakat.
Struktur merupakan pola perilaku berulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat, Kornblum (1988).
Mengacu pada pengertian struktur sosial menurut Kornblum yang menekankan pada pola perilaku yang berulang, maka konsep dasar dalam pembahasan struktur adalah adanya perilaku individu atau kelompok. Perilaku sendiri merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungannya yang didalamnya terdapat proses komunikasi ide dan negosiasi.
Pembahasan mengenai struktur sosial oleh Ralph Linton dikenal adanya dua konsep yaitu status dan peran, status merupakan suatu kumpulan hak dan kewajiban, sedangkan peran adalah aspek dinamis dari sebuah status.
Menurut Linton (1967), seseorang menjalankan peran ketika ia menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan statusnya. Tipologi lain yang dikenalkan oleh Linton adalah pembagian status menjadi status yang diperoleh (ascribed status) dan status yang diperoleh adalah status yang diberikan kepada individu tanpa memandang kemampuan atau perbedaan antar individu yang dibawa sejak lahir, sedangkan status yang diraih didefinisikan sebagai status yang memerlukan kualitas tertentu. Status seperti ini tidak diberikan pada individu sejak ia lahir, melainkan harus diraih melalui persaingan atau usaha pribadi.
Dalam garis besar pemikiranya Karl Marx Manusia menurut beliau adalah manusia yang kongkrit, yaitu orang-orang yang hidup pada zaman tertentu dan sebagai anggota masyarakat tertentu serta dipengaruhi oleh keadaan masyarakat dimana mereka tinggal.maka manusia disebut makhluk sosial karena ia hanya hidup dan dapat bekerja dalam suatu tata masyarakat yang ia jumpai waktu lahir dan dibesarkan.untuk dapat mempertahankan hidup manusia harus bekerja mengubah alam dan menciptakan suatu lembaga sosial dan melalui lembaga sosial itu sendiri mereka dibentuk.maka manusai dan alam, manusia dan keadaan sosial harus dihubungkan dengan lainya secara dialetik. yang tidak dapat dilepaskan  satu sama lain karena mereka semua adalah bagian dari satu kesatuan yang totalitas atau menyeluruh.
Untuk memenuhi kebutuhanya manusia harus bekerja mengelola dan mengubah alam ini, maka pekerjaan adalah tanda bahwa manusia merupakan lain daripada binatang, ia makhluk yang bebas dan universal. Alam beserta lingkungan dapat ditaklukkan dengan alat  yang dibuat oleh manusia itu sendiri, maka pekerjaan adalah tanda martabat manusia yang menciptakan sejarah dengan hasil pekerjaan nya sendiri.namun dalam perkembangan zaman masyarakat akibat adanya revolusi industri sehingga menimbulkan kelas Kapitalis maka setiap pekerjaan yang dilakukan manusia hanya ditentukan oleh sebuah komoditi uang dan untuk memuaskan para bos bos pemilik alat produksi itu yaitu kaum Kapitalis.
Sebagai akibat dari adanya kapitalisme itu sendiri munculah kelas yang baru yaitu kelas buruh.antara mereka berdua memiliki kepentingan yang saling berbeda, kaum kapitalis hanya ingin meningkatkan kapital nya secara banyak dan kaum Buruh ingin upah yang layak, akibat dari perbedaan kepentingan itu lahir lah sebuah pertentangan kelas.menurut pandangan Marx, kelas pemilik produksi  dengan kepemilikanya dan kekuasaanya terhadap politik, ekonomi dan sosial dapat menindas dan merampas hasil kerja kaum Buruh melalui sistim kerja upahan. sedangkan kaum Buruh sebagai kelas yang ditindas hanya dijadikan sebagai alat produksi yang tidak memiliki kekuatan apapun oleh sebab itu kehidupan kaum buruh terasing dari berbagai bidang kehidupan baik itu politik, ekonomi dan sosial.
Proses perkembangan kelas Kapitalis selanjutnya membuat kelas Buruh menjadi lebih berat penderitaanya, mereka bertambah miskin, sengsara, menderita dan jumlahnya makin bertambah banyak, mereka sadar bahwa kelas kapitalis tidak akan bisa menolong dan mengubah nasibnya.selama Kapitalisme masih bercokol, mereka akan tetap tertindas seperti dalil Karl Marx bahwa Suatu Kelas tak akan rela menyerahkan kekuasaanya secara sukarela terhadap kelas yang lain”. Maka dari itu untuk mengakhiri penghisapan dan penindasan oleh kelas Kapitalis, Kelas Proletar harus membebaskan diri mereka sendiri melawan kelas Kapitalism dan menghancurkan Kapitalisme melalui ajaran yang diajarkan oleh Marxisme yaitu Perjuangan kelas.
Menurut ajaran Marxis pertentangan kelas dalam zaman Kapitalisme antara kelas Kapitalis dan Proletariat tidak dapat diselesaikan dengan jalan damai, karena pertentangan itu bersifat Antagonis yaitu pertentangan yang tidak dapat dikompromikan karena kepentingan masing-masing pihak saling berlawanan dan bertolak belakang, kekuasaan Kapitalis tidak akan merelakan kekuasaan politik, ekonomi dan sosial diambil alih oleh kelas Proletar dan kelas Proletar juga tidak dapat mengubah nasibnya kecuali harus melawanya dengan kekuatan serentak yang satu padu menghajar jantung daripada Kapitalisme untuk merebut kekuasaan Politik, ekonomi dan sosialnya. Perubahan ini menurut Karl Marx hanya bisa dilakukan dengan jalan Revolusi  yakni revolusi Kelas Proletar  terhadap kelas Kapitalis, lalu seiring dengan berjalanya perubahan itu  menuju kemenangan revolusi menurut ajaran Marxis, Kelas Proletar harus mengambil alih kekuasaan Negara dan membentuk sebuah pemerintahan demokratis. Kediktatoran Proletariat untuk menindas kelas Kapitalis dan melindngi serta membebaskan seluruh Massa Rakyat pekerja dari belengu eksploitasi kelas Kapitalis dan melenyapkan negara  itu.      
Namun eksistensi Negara harus tetap ada selama Kelas-kelas masih ada dan Kapitalisme masih bercokol di Dunia ini, Negara akan lenyap bila kelas-kelas dalam masyarakat sudah tidak ada lagi.
Masyarakat tanpa kelas inilah yang oleh Karl Marx disebut Masyarakat Komunis, yaitu suatu sistim dimana masyarakat bisa mengembangkan dan mendayagunakan segenap kemampuan dan kekuatannya secara bebas sepenuhnya tanpa melanggar kebutuhan dasar masyarakat tersebut atau masyarakat yang menjadi asosiasi Produsen bebas dimana setiap orang bekerja menurut kemampuanya sendiri dan setiap orang memperoleh keperluan hidup menurut kebutuhanya.
Produk pemikiran Karl Marx pada teori perubahan social yakni teori konflik menjelaskan bahwa perubahan sosial dapat berbentuk konflik. Konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok penguasa dengan kelompok yang masyarakat tertindas sehingga melahirkan perubahan sosial yang mengubah sistem sosial tersebut.
Menurut Karl Marx, konflik sosial merupakan sumber yang paling penting dan paling berpengaruh terhadap semua perubahan sosial terjadi.
Ada beberapa faktor penyebab perubahan sosial secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi dalam terjadinya perubahan sosial antara lain sebagai berikut:
1.      Faktor Internal, adalah faktor yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat tersebut. Macam-macam faktor internal dalam perubahan sosial adalah:
a.                Pertumbuhan penduduk
b.             Penemuan baru
c.              Invensi (kombiansi baru terhadap suatu pengetahuan yang telah ada)
d.             Sistem ideologi (keyakinan mengenai nilai-nilai tertentu)
2.   Faktor Eksternal, adalah faktor yang berasal lingkungan luar masyarakat tersebut.
a.                Lingkungan fisik (contohnya musibah atau bencana alam)
b.             Peperangan 
c.              Pengaruh kebudayaan lain


4.         Ajaran Marxisme
Marxisme adalah teori untuk seluruh kelas buruh secara utuh, independen dari kepentingan jangka pendek dari beragai golongan sektoral, nasional, lain-lain.
Atau dengan kata lain, Marxisme terlahir dari perlawanan dan perjuangan keras buruh melawan kapitalis, dan juga mewujudkan obsesi kemenangan gerakan sosialis. Maka Marxisme bertentangan dengan oportunisme politik, yang justru mengorbankan kepentingan umum seluruh kelas buruh demi tuntutan sektoral dan atau jangka pendek.
Salah satu alasan mengapa Marxisme merupakan sistem pemikiran yang amat kaya adalah bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang sangat berkembang saat itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan ilmu ekonomi Inggris. 
Marxisme tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai filsafat seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat setelahnya. Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya.
Karl Marx meyakini bahwa identitas suatu kelas sosial akan ditentukan oleh hubungannya, Marxisme bukan hanya teori kritik terhadap kapitalisme yang memfokuskan pemahaman mode of production yang dinamakan kapitalisme tapi juga merupakan teori tentang perubahan sosial.
Semangat yang mendasari Karl Marx dalam melakukan kritik terhadap kapitalisme pada dasarnya berangkat dari filsafat moral keadilan dan cita-cita untuk perubahan masyarakat menuju suatu keadaan yang berkeadilan sosial ekonomi.
Dalam karyanya yang berjudul Das Kapital, pada dasarnya Karl Marx menuturkan tentang kasus bagaimana proses ketidakadilan terjadi dalam aspek ekonomi. Analisis Marx tertuju pada ketidakadilan yang tersembunyi dari hubungan masyarakat dalam sistem kapitalisme.
Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia agar dapat terus hidup adalah mendapatkan sarana untuk tetap bertahan hidup, apapun yang bisa menghasilkan pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Tidak ada yang bisa menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu, namun ketika cara-cara produksi berkembang dari tahap primitif, segera muncul kebutuhan agar tiap individu dapat melakukan spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka akan lebih makmur dengan cara itu,  lalu orang menjadi bergantung satu dengan yang lain, produksi sarana hidup kini menjadi aktivitas sosial, bukan lagi aktivitas individu.
Dalam saling ketergantungan ini, setiap orang ditentukan hubungannya dengan sarana produksi, apa yang kulakukan seorang diri untuk penghidupanku menentukan sebagian besar hal pokok dalam cara hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap masyarakat secara keseluruhan,  hubungan ini juga menentukan siapa saja yang punya kepentingan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang bertentangan dengan kepentinganku.
Dengan cara pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di antara kelas-kelas itu. Namun akhirnya banyak kelompok yang mensalah artikan teori Karl Marx, terutama kelompok-kelompok kapitalis, yang memiliki perusahaan dan pabrik serta tidak menginginkan kaum buruh melakukan perubahan-perubahan yang dapat merugikan usaha.
5.         Kesimpulan
Dari penjelasan diatas tentang perubahan sosial, terdapat berbagai bentuk-bentuk perubahan sosial antara lain sebagai berikut:
1.         Bentuk Perubahan Sosial yang terjadi secara lambat dan perubahan sosial secara cepat yakni :
a.    Perubahan sosial secara lambat/perubahan evolusi adalah memerlukan waktu yang lama tanpa dengan perencanaan, dan bergantung kepada orang-orang yang berkuasa di masa tertentu. 
b.   Perubahan sosial cepat/perubahan revolusi, adalah memerlukan waktu yang cepat yang mengubah dasar-dasar kehidupan masyarakat dalam waktu singkat.
2.     Bentuk perubahan sosial yang besar dan perubahan sosial kecil yakni :
a.    Bentuk perubahan sosial berpengaruh besar adalah perubahan dengan dampak besar bagi kehidupan masyarakat, sebagai contoh perubahan sistem pemerintahan. 
b.   Bentuk perubahan sosial berpengaruh kecil adalah perubahan yang tidak berarti penting bagi struktur sosial dalam mempengaruhi kehidupan masyarakat, contohnya perubahan model pakaian yang tidak melanggar nilai dan norma.  
3.     Bentuk perubahan sosial yang direncanakan dan perubahan sosial yang tidak direncanakan yakni :
a.    Bentuk perubahan sosial yang direncakanan adalah perubahan sosial yang melakukan persiapan yang matang dan  perencanaan. Contoh perubahan sosial yang direncanakan adalah program keluarga berencana (KB).
b.   Bentuk perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah perubahan sosial yang tidak memerlukan persiapan dan perencanaan, contoh perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah keluarga tiba-tia terpaksa pindah ke lingkungan baru. 
4.     Bentuk perubahan sosial yang dikehendaki dan perubahan sosial yang tidak dikehendaki yakni :
a.    Bentuk perubahan sosial yang dikehendaki adalah perubahan sosial yang disetujui oleh masyarakat tersebut, contoh perubahan sosial yang dikehendaki adalah perencanaan aturan yang disetujui dalam rapat.
b.   Bentuk perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah kebalikan dari perubahan yang dikehendaki.
Adapun dampak dari perubahan sosial dalam masyarakat baik itu dampak positif maupun dampak negatif dalam kehidpan masyarakat antara lain sebagai berikut:
1.      Dampak positif perubahan sosial.
Dampak positif dalam perubahan sosial menunjukkan bahwa memberikan pengaruh dalam kemajuan kehidupan masyarakat, macam-macam dampak positif perubahan sosial adalah sebagai berikut:
a.       Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru untuk mendorong berbagai inovasi dalam kemudahan kehidupan masyarakat menuju perubahan sosial ke arah modernisasi.



b.      Tercipta lapangan kerja baru
Mendorong industrialisasi dan perkembangan perusahaan mutinasional yang berkembang secara global dan pembukaan industri kecil, tentu saja memberikan banyak lapangan kerja sehingga dapat menyerap tenaga kerja secara maksimal.
c.       Tercipta tenaga kerja profesional
Untuk mendukung persaingan industri maka diperlukan tenaga kerja yang terampil, cakap, ahli dan professional.
d.      Nilai dan norma baru terbentuk
Karena perubahan akan terjadi terus menerus sehingga memerlukan nilai-nilai dan norma dalam menjaga arus perubahan berdasarkan nilai dan norma tanpa menghalangi terjadi perubahan sosial.
e.       Efektivitas dan efisiensi kerja meningkat
Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan alat produksi yang tepat dalam menghasilkan produk lebih cepat, lebih banyak dan tepat sasaran.
2.      Dampak negatif perubahan social
Dampak negatif dalam perubahan sosial menunjukkan kerugian yang dialami oleh masyarakat, baik itu kerugian material maupun non material, macam-macam dampak negatif dalam perubahan sosial yakni :
a.       Terjadinya disintegrasi social
Disintegrasi terjadi karena adanya evolusi, kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan yang mendorong perpecahan dalam masyarakat.
b.      Terjadinya Pergolakan Daerah
Pergolakan di daerah dapat terjadi karena akibat dari perbedaan agama, ras suku bangsa, dan politik, tidak memperhatikan tatanan hidup, mengabaikan nilai dan norma, kesenjangan ekonomi 
c.       Kenakalan remaja 
Muncul akibat pengaruh perubahan sosial nilai-nilai kebebasan budaya barat yang diadopsi tanpa menyesuaikan kondisi kebudayaan sendiri.
d.      Terjadi kerusakan lingkungan
Demi untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat maka akan berdampak pada lingkungan dikarenakan eksploitasi besar-besaran terhadap alam.
e.       Eksistensi adat istiadat berkurang
Nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh masyarakat karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman, dan digantikan dengan nilai kebudayaan modern.
f.       Lembaga Sosial tidak Berfungsi Secara Optimal
Menyalah gunakan kedudukan dan wewenang.
g.      Munculnya paham duniawi
1.      Konsumenisme, paham/ideologi yang menjadikan seseorang mengonumsi/memakai barang-barang secara berlebihan.
2.      Sirkulasi, paham yang memisahkan urusan dunia dengan urusan agama,  Hedonisme, merupakan paham yang menganggap hidup bertujuan untuk mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan menghindari perasangka-perasangka yang menyakitkan.




















No comments:

Post a Comment