MAKALAH
TEORI
PERUBAHAN SOSIAL
DISUSUN
OLEH
MUH.
ALI
NIM.
G2G115003
UNIVERSITAS
HALU OLEO (UHO) KENDARI
PROGRAM
MAGISTER (S2)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN IPS
TAHUN
2015
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul, Hakim Atang, Beni Ahmad Saebani. 2008. Filsafat Umum, Bandung: Pustaka Setia.
Anonim. 2015. pengertian dari-perubahan-sosial. http://nicofergiyono.blogspot.co.id/2013/11/
pengertian-dari-perubahan-sosial.html. akses, 25 Oktober 2015.
Anonim. 2015. teori perubahan social karl marx. https://nie07independent.wordpress.com/
2008/11/18/teori-perubahan-sosial-karl-marx-dan-max-weber/,
akses Oktober 2015.
Bryan Magee. 2008. The Story of Philosophy. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 164-171.
Daniel L. Pals. 1996. Seven Theories of
Religion. Yogyakarta: Qalam.
Hlm. 207-264.
P. A. van der Weij.
1991. Filsuf-filsuf Besar tentang Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama. Hlm. 111-117.
1.
Pendahuluan
Dalam
perkembangan Pendidikan, Teknologi, Politik, Pertahanan Keamanan, Ekonomi,
Sosial Budaya dan aspek lainnya, diperanguhi oleh teori-teori para ahli filosof
disesuaikan dengan rumpunnya masing-masing. Diantara ahli filosof yang
berpengaruh yakni Hegel dia adalah
ahli filsafat pendidikan beraliran idealis, ajaran Hegel yang dikenal berupa
Dialektika, Hegel memiliki
murid bernama Ludwig
Feurbach hidup pada tahun 1804-1872, Fuerbach mengubah hasil pemikiran gurunya beraliran idealis
menjadi pemikiran materialisme, dan ini diterjemahkan oleh Babeuf
yang percaya bahwa untuk mengubah keadaan sosial itu harus melalui sebuah
revolusi dan semua kekuatan ekonomi baik politik dan ekonomi dikuasai oleh
negara. Dari pemikiran
para filsuf diatas, Karl Marx
mengadopsinya dan mengutamakan perubahan kedaan sosial melalui revolusi untuk
menyelamatkan rakyat pekerja serta rakyat kecil lainya dari segala bentuk eksploitasi
yang merantai mereka dan bertujuan untuk membangun surga di Dunia ini dimana
seluruh manusia dapat hidup bahagia,makmur dan adil.
Sejak abad 18
dan memasuki abad 21 ini yang dikenal dengan era millennium, tumbuh berkembang
negara dan masyarakat sosialis yang mengedepankan prinsip kerakyatan serta negara
dan masyarakat kapitalisme yang umumnya cenderung kearah kemajuan Ekonomi. Fondasi
teori Marxisme terangkum dalam tiga tema besar, pertama adalah filsafat materialisme,
kedua ekonomi politik, ketiga konsep ketatanegaraan dan pandangan revolusi.
Pada
umumnya Marxisme muncul mengambil dari tiga akar pokok, salah satu dari akar
itu adalah analisis Marx tenteng politik Prancis. Akar lain dari dari Marxixme
adalah apa yang disebut ekonomi Inggris, akar ketiga dari Marxisme yang menurut
catatan sejarahnya merupakan titik permulaan Marxisme adalah filsafat Jerman.
2.
Karl
Marx
Dari pendahuluan
sebelumnya telah dijelaskan bahwa Karl Marx banyak belajar dari teori filsuf
aliran idealisme yaitu Hegel dan muridnya
beraliran matrealisme Ludwig Feurbach.
Nama lengkapnya adalah Karl
Heinrich Marx, dia lahir di Trier, Prusia, 5 Mei 1818, meninggal di London, Inggris, 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun, lahir dari
keluarga Yahudi, menjalani pendidikan di rumah sampai umur 13 tahun, Ayahnya
seorang advokat yang cukup mapan kehidupanya.Pada tahun 1835 Marx pergi ke Bonn sebagai
mahasiswa dalam bidang Ilmu Hukum,kemudian ia pindah ke Berlin untuk belajar
Kesastraan,sejarah dan Filsafat.selama di berlin ia berhubungan dengan Kaum Hegelian Kiri.
Pada tahun 1842, Marx Muda memperoleh gelar Doktor
di Universitas Jena, kemudian ia menjadi wartawan pada majalah Rheinische
Zeitung yang setahun kemudian dilarang beredar oleh pemerintah Jerman.pada tahun 1843 Marx pindah ke Paris. di Paris ia menjadi redaktur german-french yearbooks.
di Paris Marx berjumpa
dengan kawan seperjuanganya hingga akhir hayatnya yaitu Engels.
Pada tahun 1845 Marx
diusir dari Paris, ia pergi
ke Brussel, kemudian ia pergi ke London. Di London
Marx menghabiskan waktunya untuk belajar dan menulis tentang Filsafat, Sejarah
dan Revolusi lalu ia juga aktif dengan gerakan buruh Sosialis Inggris.
Marx hidup dalam keadaan
yang menyedihkan ia ditolong oleh sahabatnya yaitu Engels,
lalu dari Engels lah Marx
belajar betapa pentingnya peranan faktor ekonomi dalam perkembangan masyarakat
sehingga Marx mulai belajar teori-teori ekonomi.
Diantara
teori Karl Marx yaitu teori perkembangan social, yang memiliki dua dimensi
yaitu teori ilmiah dan teori politik revolusioner, yang akan dibahas pada
halaman selanjutnya.
3.
Teori
Perubahan Sosial
Pengertian
perubahan sosial menurut Karl Marx adalah perubahan-perubahan yang terjadi
karena perkembangan teknologi atau kekuatan produktif dan hubungan antara
kelas-kelas sosial yang berubah.
Teori
perubahan social dan budaya Karl Marx yang merumuskan bahwa perubahan social
dan budaya sebagai produk dari sebuah produksi (materialism), sedangkan Max
weber menguatkan teori Karl Marx lebih pada system gagasan, system pengetahuan,
system kepercayaan yang justru menjadi sebab perubahan. Jika dua pandangan itu
digunakan sebagai asas dalam pengembangan program Pendidikan Nonformal, akan
memberikan dampak untung dan rugi, secara literature.
Mikrososiologi
mempelajari situasi sedangkan makrososiologi mempelajari struktur, Douglas
(1973).
George
C. Homans yang mempelajari mikrososiologi mengaitkan struktur dengan perilaku
sosial elementer dalam hubungan sosial seharihari, sedangkan Gerhard Lenski lebih
menekankan pada struktur masyarakat yang diarahkan oleh kecenderungan jangka
panjang yang menandai sejarah. Talcott Parsons yang bekerja pada ranah
makrososiologi menilai struktur, sebagai kesalingterkaitan antar manusia dalam
suatu sistem sosial. Coleman melihat struktur sebagai pola hubungan antar
manusia dan antar kelompok manusia atau masyarakat.
Struktur
merupakan pola perilaku berulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar
kelompok dalam masyarakat, Kornblum (1988).
Mengacu
pada pengertian struktur sosial menurut Kornblum yang menekankan pada pola
perilaku yang berulang, maka konsep dasar dalam pembahasan struktur adalah
adanya perilaku individu atau kelompok. Perilaku sendiri merupakan hasil
interaksi individu dengan lingkungannya yang didalamnya terdapat proses
komunikasi ide dan negosiasi.
Pembahasan
mengenai struktur sosial oleh Ralph Linton dikenal adanya dua konsep yaitu
status dan peran, status merupakan suatu kumpulan hak dan kewajiban, sedangkan
peran adalah aspek dinamis dari sebuah status.
Menurut
Linton (1967), seseorang menjalankan peran ketika ia menjalankan hak dan
kewajiban yang merupakan statusnya. Tipologi lain yang dikenalkan oleh Linton
adalah pembagian status menjadi status yang diperoleh (ascribed status) dan
status yang diperoleh adalah status yang diberikan kepada individu tanpa memandang
kemampuan atau perbedaan antar individu yang dibawa sejak lahir, sedangkan
status yang diraih didefinisikan sebagai status yang memerlukan kualitas
tertentu. Status seperti ini tidak diberikan pada individu sejak ia lahir,
melainkan harus diraih melalui persaingan atau usaha pribadi.
Dalam garis besar pemikiranya Karl Marx Manusia
menurut beliau adalah manusia yang kongkrit, yaitu orang-orang yang hidup pada
zaman tertentu dan sebagai anggota masyarakat tertentu serta dipengaruhi oleh
keadaan masyarakat dimana mereka tinggal.maka manusia
disebut makhluk sosial karena ia hanya hidup dan dapat bekerja dalam suatu tata
masyarakat yang ia jumpai waktu lahir dan dibesarkan.untuk dapat mempertahankan hidup manusia
harus bekerja mengubah alam dan menciptakan suatu lembaga sosial dan melalui
lembaga sosial itu sendiri mereka dibentuk.maka manusai
dan alam, manusia dan keadaan sosial harus dihubungkan dengan lainya secara dialetik.
yang tidak dapat
dilepaskan satu sama lain karena mereka semua adalah bagian dari satu
kesatuan yang totalitas atau menyeluruh.
Untuk memenuhi kebutuhanya manusia harus bekerja
mengelola dan mengubah alam ini, maka pekerjaan adalah tanda bahwa manusia
merupakan lain daripada binatang, ia makhluk yang bebas dan universal.
Alam beserta lingkungan
dapat ditaklukkan dengan alat yang dibuat oleh manusia itu sendiri,
maka pekerjaan adalah
tanda martabat manusia yang menciptakan sejarah dengan hasil pekerjaan nya sendiri.namun dalam perkembangan zaman masyarakat
akibat adanya revolusi industri sehingga menimbulkan kelas Kapitalis maka
setiap pekerjaan yang dilakukan manusia hanya ditentukan oleh sebuah komoditi
uang dan untuk memuaskan para bos bos pemilik alat produksi itu yaitu kaum
Kapitalis.
Sebagai akibat dari adanya kapitalisme itu sendiri
munculah kelas yang baru yaitu kelas buruh.antara mereka berdua memiliki
kepentingan yang saling berbeda, kaum kapitalis hanya ingin meningkatkan
kapital nya secara banyak dan kaum Buruh ingin upah yang layak, akibat dari
perbedaan kepentingan itu lahir lah sebuah pertentangan kelas.menurut pandangan
Marx, kelas pemilik produksi dengan kepemilikanya dan kekuasaanya
terhadap politik, ekonomi dan sosial dapat menindas dan merampas hasil kerja
kaum Buruh melalui sistim kerja upahan. sedangkan kaum Buruh sebagai kelas yang
ditindas hanya dijadikan sebagai alat produksi yang tidak memiliki kekuatan
apapun oleh sebab itu kehidupan kaum buruh terasing dari berbagai bidang
kehidupan baik itu politik, ekonomi dan sosial.
Proses perkembangan kelas Kapitalis selanjutnya
membuat kelas Buruh menjadi lebih berat penderitaanya, mereka bertambah miskin,
sengsara, menderita dan jumlahnya makin bertambah banyak, mereka sadar bahwa
kelas kapitalis tidak akan bisa menolong dan mengubah nasibnya.selama
Kapitalisme masih bercokol, mereka akan tetap tertindas seperti dalil Karl Marx
bahwa ”Suatu
Kelas tak akan rela menyerahkan kekuasaanya secara sukarela terhadap kelas yang
lain”. Maka dari itu untuk mengakhiri penghisapan dan penindasan
oleh kelas Kapitalis, Kelas Proletar harus membebaskan diri mereka sendiri
melawan kelas Kapitalism dan menghancurkan Kapitalisme melalui ajaran yang
diajarkan oleh Marxisme yaitu Perjuangan kelas.
Menurut ajaran Marxis pertentangan kelas dalam
zaman Kapitalisme antara kelas Kapitalis dan Proletariat tidak dapat diselesaikan
dengan jalan damai, karena pertentangan itu bersifat Antagonis yaitu
pertentangan yang tidak dapat dikompromikan karena kepentingan masing-masing
pihak saling berlawanan dan bertolak belakang, kekuasaan
Kapitalis tidak akan merelakan kekuasaan politik, ekonomi dan sosial diambil
alih oleh kelas Proletar dan kelas Proletar juga tidak dapat mengubah nasibnya
kecuali harus melawanya dengan kekuatan serentak yang satu padu menghajar
jantung daripada Kapitalisme untuk merebut kekuasaan Politik, ekonomi dan
sosialnya. Perubahan ini menurut Karl Marx hanya bisa dilakukan dengan jalan Revolusi yakni revolusi Kelas Proletar
terhadap kelas Kapitalis, lalu seiring dengan berjalanya
perubahan itu menuju kemenangan revolusi menurut ajaran Marxis, Kelas Proletar harus
mengambil alih kekuasaan Negara dan membentuk sebuah pemerintahan demokratis.
Kediktatoran Proletariat untuk menindas kelas Kapitalis dan melindngi serta
membebaskan seluruh Massa Rakyat pekerja dari belengu eksploitasi kelas
Kapitalis dan melenyapkan negara itu.
Namun eksistensi Negara harus tetap ada selama
Kelas-kelas masih ada dan Kapitalisme masih bercokol di Dunia ini, Negara akan
lenyap bila kelas-kelas dalam masyarakat sudah tidak ada lagi.
Masyarakat tanpa kelas inilah yang oleh Karl Marx
disebut Masyarakat Komunis, yaitu
suatu sistim dimana masyarakat bisa mengembangkan dan mendayagunakan segenap
kemampuan dan kekuatannya secara bebas sepenuhnya tanpa melanggar kebutuhan
dasar masyarakat tersebut atau masyarakat yang menjadi asosiasi Produsen bebas
dimana setiap orang bekerja menurut kemampuanya sendiri dan setiap orang
memperoleh keperluan hidup menurut kebutuhanya.
Produk pemikiran Karl Marx pada teori perubahan
social yakni teori konflik menjelaskan bahwa perubahan sosial dapat berbentuk
konflik. Konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok penguasa
dengan kelompok yang masyarakat tertindas sehingga melahirkan perubahan sosial
yang mengubah sistem sosial tersebut.
Menurut Karl Marx, konflik sosial merupakan sumber yang paling penting dan paling berpengaruh terhadap semua perubahan sosial terjadi.
Menurut Karl Marx, konflik sosial merupakan sumber yang paling penting dan paling berpengaruh terhadap semua perubahan sosial terjadi.
Ada beberapa faktor penyebab perubahan sosial secara umum, terdapat dua faktor yang
mempengaruhi dalam terjadinya perubahan sosial antara lain sebagai berikut:
1. Faktor Internal, adalah faktor yang berasal dari dalam lingkungan
masyarakat tersebut. Macam-macam faktor internal dalam perubahan sosial adalah:
a.
Pertumbuhan
penduduk
b.
Penemuan
baru
c.
Invensi
(kombiansi baru terhadap suatu pengetahuan yang telah ada)
d.
Sistem
ideologi (keyakinan mengenai nilai-nilai tertentu)
2. Faktor
Eksternal, adalah faktor yang berasal lingkungan luar
masyarakat tersebut.
a.
Lingkungan
fisik (contohnya musibah atau bencana alam)
b.
Peperangan
c.
Pengaruh
kebudayaan lain
4.
Ajaran
Marxisme
Marxisme adalah teori untuk seluruh
kelas buruh secara utuh, independen dari kepentingan jangka pendek dari beragai
golongan sektoral, nasional, lain-lain.
Atau
dengan kata lain, Marxisme terlahir dari perlawanan dan perjuangan keras buruh
melawan kapitalis, dan juga mewujudkan obsesi kemenangan gerakan sosialis. Maka
Marxisme bertentangan dengan oportunisme politik, yang justru mengorbankan
kepentingan umum seluruh kelas buruh demi tuntutan sektoral dan atau jangka
pendek.
Salah
satu alasan mengapa Marxisme merupakan sistem pemikiran yang amat kaya adalah
bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang sangat berkembang saat
itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan
ilmu ekonomi Inggris.
Marxisme
tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai filsafat seperti filsafat lainnya,
sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan
memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat setelahnya. Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak
mungkin mengabaikannya.
Karl Marx meyakini bahwa identitas suatu kelas sosial
akan ditentukan oleh hubungannya, Marxisme bukan hanya teori kritik terhadap
kapitalisme yang memfokuskan pemahaman mode of production yang dinamakan
kapitalisme tapi juga merupakan teori tentang perubahan sosial.
Semangat
yang mendasari Karl Marx dalam melakukan kritik terhadap kapitalisme pada dasarnya
berangkat dari filsafat moral keadilan dan cita-cita untuk perubahan masyarakat
menuju suatu keadaan yang berkeadilan sosial ekonomi.
Dalam
karyanya yang berjudul Das Kapital, pada dasarnya Karl Marx menuturkan tentang
kasus bagaimana proses ketidakadilan terjadi dalam aspek ekonomi. Analisis Marx
tertuju pada ketidakadilan yang tersembunyi dari hubungan masyarakat dalam
sistem kapitalisme.
Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang
harus dilakukan manusia agar dapat terus hidup adalah mendapatkan sarana untuk
tetap bertahan hidup, apapun yang bisa menghasilkan pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Tidak ada yang bisa
menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu,
namun ketika
cara-cara produksi berkembang dari tahap primitif, segera muncul kebutuhan
agar tiap individu dapat melakukan spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka
akan lebih makmur dengan cara itu, lalu orang menjadi bergantung satu dengan yang lain, produksi sarana hidup kini menjadi aktivitas sosial, bukan lagi aktivitas individu.
Dalam saling ketergantungan
ini, setiap orang ditentukan hubungannya dengan sarana produksi, apa yang kulakukan seorang diri untuk penghidupanku menentukan sebagian
besar hal pokok dalam cara hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap masyarakat secara keseluruhan, hubungan ini juga menentukan siapa saja yang punya
kepentingan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang
bertentangan dengan kepentinganku.
Dengan
cara pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang
juga mengakibatkan timbulnya konflik di antara kelas-kelas itu. Namun akhirnya
banyak kelompok yang
mensalah artikan
teori Karl Marx, terutama kelompok-kelompok
kapitalis, yang memiliki perusahaan dan pabrik serta tidak menginginkan kaum
buruh melakukan perubahan-perubahan yang dapat merugikan usaha.
5.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas tentang perubahan sosial, terdapat berbagai bentuk-bentuk perubahan sosial antara lain sebagai berikut:
1.
Bentuk Perubahan Sosial yang terjadi secara lambat
dan perubahan sosial secara cepat yakni :
a.
Perubahan
sosial secara lambat/perubahan evolusi adalah memerlukan waktu yang lama tanpa
dengan perencanaan, dan bergantung kepada orang-orang yang berkuasa di masa
tertentu.
b.
Perubahan
sosial cepat/perubahan revolusi, adalah memerlukan waktu yang cepat yang
mengubah dasar-dasar kehidupan masyarakat dalam waktu singkat.
2. Bentuk
perubahan sosial yang besar dan perubahan sosial kecil yakni :
a.
Bentuk
perubahan sosial berpengaruh besar adalah perubahan dengan dampak besar bagi
kehidupan masyarakat, sebagai contoh perubahan sistem pemerintahan.
b.
Bentuk
perubahan sosial berpengaruh kecil adalah perubahan yang tidak berarti penting
bagi struktur sosial dalam mempengaruhi kehidupan masyarakat, contohnya
perubahan model pakaian yang tidak melanggar nilai dan norma.
3. Bentuk
perubahan sosial yang direncanakan dan perubahan sosial yang tidak direncanakan
yakni :
a.
Bentuk
perubahan sosial yang direncakanan adalah perubahan sosial yang melakukan
persiapan yang matang dan perencanaan. Contoh perubahan sosial yang
direncanakan adalah program keluarga berencana (KB).
b.
Bentuk
perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah perubahan sosial yang tidak
memerlukan persiapan dan perencanaan, contoh perubahan sosial yang tidak
direncanakan adalah keluarga tiba-tia terpaksa pindah ke lingkungan baru.
4. Bentuk
perubahan sosial yang dikehendaki dan perubahan sosial yang tidak dikehendaki
yakni :
a.
Bentuk
perubahan sosial yang dikehendaki adalah perubahan sosial yang disetujui oleh
masyarakat tersebut, contoh perubahan sosial yang dikehendaki adalah
perencanaan aturan yang disetujui dalam rapat.
b.
Bentuk
perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah kebalikan dari perubahan yang
dikehendaki.
Adapun dampak dari perubahan sosial dalam masyarakat baik itu dampak positif
maupun dampak negatif dalam kehidpan masyarakat antara lain sebagai berikut:
1.
Dampak positif perubahan sosial.
Dampak positif dalam perubahan sosial menunjukkan bahwa
memberikan pengaruh dalam kemajuan kehidupan masyarakat, macam-macam dampak
positif perubahan sosial adalah sebagai berikut:
a.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama
menjadi nilai-nilai baru untuk mendorong berbagai inovasi dalam kemudahan
kehidupan masyarakat menuju perubahan sosial ke arah modernisasi.
b.
Tercipta lapangan kerja baru
Mendorong industrialisasi dan perkembangan perusahaan
mutinasional yang berkembang secara global dan pembukaan industri kecil, tentu
saja memberikan banyak lapangan kerja sehingga dapat menyerap tenaga kerja
secara maksimal.
c.
Tercipta tenaga kerja profesional
Untuk mendukung persaingan industri maka diperlukan
tenaga kerja yang terampil, cakap, ahli dan professional.
d.
Nilai dan norma baru terbentuk
Karena perubahan akan terjadi terus menerus sehingga
memerlukan nilai-nilai dan norma dalam menjaga arus perubahan berdasarkan nilai
dan norma tanpa menghalangi terjadi perubahan sosial.
e.
Efektivitas dan efisiensi kerja meningkat
Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan
penggunaan alat produksi yang tepat dalam menghasilkan produk lebih cepat,
lebih banyak dan tepat sasaran.
2.
Dampak negatif perubahan social
Dampak negatif dalam perubahan sosial menunjukkan
kerugian yang dialami oleh masyarakat, baik itu kerugian material maupun non
material, macam-macam dampak negatif dalam perubahan sosial yakni :
a.
Terjadinya disintegrasi social
Disintegrasi terjadi karena adanya evolusi, kesenjangan
sosial, perbedaan kepentingan yang mendorong perpecahan dalam masyarakat.
b.
Terjadinya Pergolakan Daerah
Pergolakan di daerah dapat terjadi karena akibat dari perbedaan
agama, ras suku bangsa, dan politik, tidak memperhatikan tatanan hidup, mengabaikan
nilai dan norma, kesenjangan ekonomi
c.
Kenakalan remaja
Muncul akibat pengaruh perubahan sosial nilai-nilai
kebebasan budaya barat yang diadopsi tanpa menyesuaikan kondisi kebudayaan
sendiri.
d.
Terjadi kerusakan lingkungan
Demi untuk mewujudkan
kesejahteraan dan kemajuan masyarakat maka akan berdampak pada lingkungan
dikarenakan eksploitasi besar-besaran terhadap alam.
e.
Eksistensi adat istiadat berkurang
Nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh masyarakat
karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman, dan digantikan dengan
nilai kebudayaan modern.
f.
Lembaga Sosial tidak Berfungsi Secara Optimal
Menyalah gunakan kedudukan dan wewenang.
g. Munculnya paham duniawi
1. Konsumenisme, paham/ideologi yang menjadikan
seseorang mengonumsi/memakai barang-barang secara berlebihan.
2. Sirkulasi, paham yang memisahkan urusan dunia
dengan urusan agama, Hedonisme, merupakan paham yang menganggap hidup
bertujuan untuk mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan menghindari
perasangka-perasangka yang menyakitkan.
No comments:
Post a Comment